Breaking

Thursday, April 27, 2017

KAUM MUSLIM WAJIB BACA,, INI PAHALA BESAR YANG AKAN KALIAN PEROLEH JIKA MENGERJAKAN SOLAT WITIR!! BACA DAN KONGSIKAN YA...


KAUM MUSLIM WAJIB BACA,, INI PAHALA BESAR YANG AKAN KALIAN PEROLEH JIKA MENGERJAKAN SOLAT WITIR!! BACA DAN KONGSIKAN YA...

Kita tahu bahwa sholat witir yaitu sholat sunnah dengan rakaat ganjil 1 rakaat atau tiga rakaat tanpa duduk tasyahud awal. Sholat witir sering dikatakan sebagai sholat pengakhir malam, atau sholat sunnah yang dikerjakan untuk menutup malam. Rentang waktu pelaksanaan sholat witir yaitu setelah sholat isya’, hingga sebelum sholat subuh 

Dalam satu hadits dari Ubay bin Ka’ab dijelaskan, “Sesungguhnya Nabi biasa membaca dalam shalat witir : Sabbihis marobbikal a’la (di raka’at pertama), lalu di raka’at kedua : Qul yaa ayyuhal kaafiruun, serta pada raka’at ketiga : Qul huwallaahu ahad, serta dia tak salam kecuali di raka’at yang akhir. ” (Hadits kisah Nasa’i, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah). 

Arti dari kata “tidak salam kecuali di rakaat terakhir”, menurut para ulama yaitu, kalau Rasulullah biasa melaksanakan sholat sunnah witir sebanyak tiga rakaat. Serta menurut beberapa riwayat memang Rasulullah tak pernah meninggalkan sholat sunnah ini, meskipun dalam kondisi beliau tengah safar atau bepergian sekalipun. 

Hal ini diperkuat dengan hadits berikut, “Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa takut tidak bangun diakhir malam, maka witirlah pada awal malam, serta barang siapa berkeinginan untuk bangun diakhir malam, maka witirlah diakhir malam, karena sebenarnya shalat pada akhir malam itu disaksikan. ” (HR. Muslim). Lalu, sesungguhnya apa sebab Rasulullah begitu mengutamakan sholat sunnah witir ini serta enggan sekali meninggalkannya dalam kondisi apa pun walaupun sholat ini yaitu sholat sunnah? Berikut alasannya : 

1. Allah Mencintai Witir 

Witir sendiri artinya adalah ganjil. Serta kita tahu kalau Allah yaitu Dzat Maha Esa, yakni 1. Tak beranak atau diperanakkan. Karena Allah itu Esa, maka Allah begitu menyukai witir atau ganjil. Hingga ada beberapa riwayat yang menyebutkan kalau melaksanakan sesuatu termasuk dalam berwudhu, sebaiknya lebih baik kita melakukan beberapa kali rukunnya (contoh berkumur) dengan yang ganjil, yakni satu atau tiga kali atau kelipatan ganjilnya. 
Hal ini diperkuat dengan sebuah hadits, “Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah yaitu witir (ganjil), serta menyukai witir. ” (HR. Abu Dawud). Dari hadits itu, bisa kita ambil hikmah serta kesimpulan bahwa sholat witir mempunyai keutamaan dan bahkan Rasulullah pun tidak meninggalkannya dalam keadaan apa pun, karena Allah begitu mencintainya. 

Ibaratnya, ketika kita menyukai seseorang, maka kita akan berusaha ikut mencintai apa yang dicintainya, supaya cintanya pada kita semakin besar. Begitu juga dengan hubungan kita kepada Allah. Bila Allah menyukai sesuatu, maka kita harus bersegera turut menyukai apa yang Dia cintai, supaya cinta-Nya pada kita semakin besar. Termasuk menggerakkan sholat witir ini. 

2. Menyempurnakan Sholat Malam 

Rasulullah SAW tak pernah meninggalkan dua sholat sunnah, walaupun dalam kondisi safar atau bepergian sekalipun, yakni sholat witir serta sholat fajar (sebelum subuh). Nah, sholat witir selain di cintai oleh Allah, ternyata dapat pula disebut sebagai sholat sunnah penyempurna sholat malam. Itulah kenapa sholat sunnah ini sering disebut yaitu sholat pengakhir malam. 

Rasulullah SAW memerintahkan kepada umatnya, bahwa bila seseorang itu takut tidak bisa bangun di dalam malam, maka dia dapat melakukan sholat sunnah witir pada awal malam sebelum dia tidur. Tetapi bila seseorang itu meyakini bisa bangun tengah malam, yakni di waktu sepertiga malam, maka lebih utama dia melakukan sholat sunnah witir diakhir malam. Yakni setelah sholat tahajud, dan sebelum sholat fajar di waktu subuh datang. 

3. Waktu yang Benar-benar Dekat dengan Allah 

Rasulullah SAW adalah hamba Allah yang mulia, yang walaupun sudah ditanggung masuk surga, tetapi beliau selalu berusaha untuk memperbaiki dan selalu membenahi diri supaya lebih baik serta Allah ridho akan beliau. Itulah mengapa, beliau disebut sebagai Uswatun Hasanah, yang artinya sebaik-baiknya teladan, untuk kita semua umat Muslim. 

Rasulullah senantiasa menjaga hubungan yang sangat dekat dengan Allah. Itulah yang membuat beliau menjadi sosok yang baik, menyenangkan, kokoh, serta tangguh dalam dakwah serta diantara sahabat-sahabatnya. Bahkan walaupun ujian serta hinaan, dan siksaan, bertubi-tubi datang dari musuh Islam, beliau tidak gentar serta begitu kokoh selalu berjuang membela Agama Allah. 

Sholat sunnah witir yang dikerjakan pada waktu malam hari, yakni setelah sholat isya’ serta sebelum sholat subuh, merupakan waktu yang baik dalam menjalin komunikasi kuat dengan Allah. Terlebih bila waktu itu merupakan di sepertiga atau akhir malam. Itulah kenapa, Rasulullah senantiasa berupaya tidak pernah meninggalkan sholat sunah witir ini dalam keadaan apa pun, karena beliau ingin membangun hubungan yang kuat dengan Allah, Sang Pencipta. 

Itulah ketiga sebab serta alasan, mengapa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat sunah witir. Melihat keutamaan serta manfaatnya, apakah kita akan rela kehilangannya sekali saja?

No comments:

Post a Comment